Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Bahan Ujian Praktek Biologi kelas 9

Alat-Alat di Laboratorium Biologi dan Fungsinya

1. Kaca Pembesar (Lup)
Untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak lebih jelas.















2. Penjepit Tabung Reaksi
Untuk memegang tabung reaksi yang dipanasi.











3. Tabung Reaksi
Sebagai tempat untuk mencampur dan atau memanaskan zat-zat dalam jumlah kecil.



4. Cawan Petri
Biasanya digunakan sebagai tempat untuk menumbuhkan bakteri, jamur, dan biji-bijian.



5. Pipet Tetes
Memindahkan beberapa tetes zat cair.














6. Gelas Kimia dan Labu Erlenmeyer
Sebagai wadah untuk memanaskan dan mencampur atau mereaksikan zat (dalam bentuk cairan) dalam jumlah yang besar. Gelas kimia dan labu Erlenmeyer terbuat dari kaca tahan panas.










      Labu Erlenmeyer



      Gelas Kimia

7. Mortar (lumpang dan alu)
Untuk menghaluskan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.


8. Kaki Tiga, Kasa Baja, dan Pembakar Spiritus
Untuk memanaskan cairan yang berada di gelas kimia.


                                   Kasa Baja



             Kaki Tiga

 
       Pembakar Spiritus

9. Respirometer
Untuk mengukur kecepatan pernapasan serangga atau kecambah tumbuhan.



10. Higrometer
Untuk mengukur kelembapan udara.


11. Gelas Ukur
Untuk mengukur volume cairan.


12. Stetoskop
Untuk mengukur kecepatan detak jantung.



13. Tabung Ukur
Untuk mengukur volume benda lebih teliti.



14. Tensimeter
Untuk mengukur tekanan darah.



Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya



1. Kaki mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja yang datar.

2. Lengan Mikroskop
Untuk memegang mikroskop ketika dibawa

3. Reflektor
Terdiri atas cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi memantulkan cahaya ke dalam diafragma dan lubang yang terdapat pada meja benda.
Cermin datar digunakan jika sumber cahaya terang, sedangkan cermin cekung digunakan jika cahaya kurang terang.

4. Meja Benda (Meja Objek)
Berfungsi untuk meletakkan benda yang akan diamati. Benda yang diamati juga disebut preparat, sediaan, atau spesimen.

5. Penjepit Objek
Untuk menekan gelas preparat sehingga tidak mudah bergerak.

6. Diafragma
Untuk mengatur cahaya yang diperlukan dalam pengamatan.

7. Revolver
Merupakan tempat meletakkan lensa objektif; untuk memilih lensa objektif cukup memutar revolver sampai berbunyi klik.

8. Lensa Objektif
Merupakan lensa yang dekat dengan objek dan berfungsi memperbesar benda yang diamati dengan pembesaran berbeda, misalnya 4x, 10x, dan 40x.

9. Lensa Okuler
Merupakan lensa yang dekat dengan mata kita atau pengamat dan berfungsi memperbesar benda yang diamati dengan perbesaran yang berbeda, misalnya 5x, 10x, dan 12,5x. Perbesaran total mikroskop didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa okuler dengan perbesaran lensa objektif. Misalnya, perbesaran lensa okuler 10x dan perbesaran lensa objektif 40x, maka benda yang diperbesar total adalah 10 x 40 = 400x dari semula.

10. Tabung Mikroskop (Tubus)
Untuk mengatur fokus yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

11. Tombol Pengatur Fokus/Sekrup Pengarah
Untuk menaikkan dan menurunkan tubus dengan dua buah pemutar, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar halus (mikrometer). Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
Mikrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

12. Kondensor
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk. Alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

13. Sendi Inklinasi / Pengatur Sudut
Untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

Uji Makanan

1. Lugol: untuk menguji karbohidrat.
Larutan yang mengandung amilum akan berubah warnanya menjadi biru kehitaman.

2. Benedict / Fehling A + Fehling B: untuk menguji glukosa.
Larutan yang mengandung glukosa (setelah dipanaskan) akan berubah warnanya menjadi merah bata.

3. Biuret: untuk menguji protein.
Larutan yang mengandung protein akan berubah warnanya menjadi ungu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dampak Baik dan Buruk Games Bagi Anak Sekolah

Teknologi semakin maju dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Semua kemajuan teknologi itu dimaksudkan untuk mempermudah kehidupan manusia. Namun, tentu saja semua itu menimbulkan dampak positif dan negatif. Sama halnya dengan game-game di Internet. Ada dampak baik dan dampak buruk yang secara langsung maupun tidak langsung, dan yang terlihat maupun tidak terlihat.

Dampak baik bermain game bagi anak sekolah zaman sekarang adalah sebagai hiburan untuk melepaskan penat saat belajar di sekolah, mengurangi depresi akibat masalah-masalah yang telah mereka hadapi, memotivasi anak-anak untuk membuat game yang lebih bermutu daripada yang biasa dimainkan mereka.

Belajar memang membuat anak-anak penat, dan masalh-masalah bisa menekan anak-anak dan membuat mereka menjadi stress. Maka dari itu, mereka membutuhkan hiburan.

Dampak buruk bermain game bagi anak sekolah zaman sekarang adalah mengurangi kebersamaan dengan teman-teman di sekitar, mengurangi kepedulian terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar, menimbulkan keegoisan, menimbulkan rasa malas sehingga tidak bisa mengatur waktu untuk belajar, serta mengakibatkan penyakit secara tidak langsung.

Zaman dulu, anak-anak memainkan permainan-permainan tradisional bersama, seperti main dakon, petak umpet, dan masih banyak lagi. Namun kini permainan-permainan seperti itu sudah jarang dimainkan, bahkan jarang dikenal dan didengar. Itu karena permainan tradisional telah tergantikan oleh permainan modern yang lebih praktis dan cenderung individualistis. Hal itu menyebabkan berkurangnya kebersamaan dan rasa kekeluargaan dengan teman-teman.
Kadang-kadang anak-anak saking asyiknya bermain, mereka sampai lupa akan kebutuhan jasmani dan rohani mereka, seperti tidak makan dan tidak minum karena kecanduan games, mengurangi waktu beribadah hanya demi permainan-permainan seperti itu, sehingga secara tidak langsung menjauhkan diri dari Tuhan. Selain itu, beberapa game mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Bila anak mudah terpengaruh, maka kemungkinan mereka akan menerapkan apa yang telah mereka pelajari dari game seperti itu. Itu juga memengaruhi kedekatan mereka dengan Tuhan.
Mereka juga secara sadar atau tidak sadar mengurangi kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar bukan hanya tempat di sekitar mereka, tetapi juga dengan sesama yang ada di sekitar mereka. Contohnya, saking asyiknya mereka bermain game, mereka mungkin tidak mengacuhkan perintah-perintah dari orang tua mereka. Ini juga mengurangi kedekatan dengan keluarga.
Banyak dari mereka yang lebih memilih bermain ketimbang belajar. Hal ini bisa menurunkan kualitas sumber daya manusia. Mungkin kebanyakan dari anak-anak pecandu game seperti itu nantinya hanya akan menjadi pengangguran, kecuali bila mereka memandang positif game tersebut dan masih memiliki kesadaran diri untuk belajar. Hal ini juga dapat menyebabkan suatu negara kurang bisa berkembang menjadi negara maju karena kurangnya keasadaran masyarakat.


Game di komputer memaksa anak-anak untuk cenderung selalu duduk. Hal ini bisa menyebabkan penyakit karena anak-anak menjadi kurang berolahraga dan cenderung lebih mudah sakit.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS